- Closer - The Chainsmokers Featuring Halsey
- Starboy - The Weeknd Featuring Daft Punk
- Heathens - twenty one pilots
- Let Me Love you - DJ Snake Featuring Justin Bieber
- Broccoli - D.R.A.M featuring Lil Yachty
- Side to Side - Ariana Grande Featuring Nicki Minaj
- 24K Magic - Bruno Mars
- Juju On That Beat (TZ Anthem) - Zay Hilfigerr & Zayion McCall
- Black Baetles - Rae Sremmurd Featuring Gucci Mane
- Fake Love - Drake
Jumat, 11 November 2016
THE HOT 10 BILBOARD NOVEMBER 2016
THE HOT 10 BILBOARD NOVEMBER 2016
Trump Menang, China Kena Imbas Pertama, Indonesia Berikutnya
Kemenangan Donald Trump dalam pemilu Presiden Amerika Serikat, hari ini Rabu (9/11/2016) menjadi perhatian global. Bagaimana tidak, banyak negara bergantung relatif terhadap perekonomian negeri Abang Sam itu.
Proteksi perdagangan yang digaungkan Trump dalam kampanye lalu, agaknya menjadi momok bagi aktivitas perdagangan global. Menurut analis dari Samuel Aset Management, Lana Soelistianingsih Indonesia pun berpotensi terdampak kebijakan Trump, meski tak langsung.
"Yang paling kena kalau Trump lebih protektif adalah ekspor China," kata Lana kepada , Rabu.
Lana melanjutkan, jika permintaan Amerika Serikat terhadap barang-barang China berkurang, maka permintaan China terhadap bahan mentah dan barang setengah jadi Indonesia juga akan turun. "Ekonomi China bisa melemah dan ekspor Indonesia (ke China) turun," imbuh Lana.
Sebagai konsekuensinya lain, barang-barang dari China akan ditujukan ke pasar lain, termasuk Indonesia. Sebagaimana diketahui, dengan skala ekonominya yang raksasa, Amerika Serikat merupakan negara importir kedua terbesar di dunia.
Sebagian besar impor Amerika Serikat berupa barang modal (29 persen) dan barang konsumsi (26 persen).
Selebihnya meliputi bahan baku industri (24 persen), kendaraan bermotor dan bagian-bagiannya serta mesin (15 persen), dan makanan-minuman serta pakan (5 persen).
Adapun impor Amerika Serikat terbesar berasal dari China (19 persen), disusul dari Kanada (14,5 persen), Meksiko (12 persen), Jepang (6 persen), dan Jerman (5 persen).
Pada kuartal III 2016, impor Amerika Serikat dari China turun 2,8 persen. Penurunan impor dari China mengerek turunnya impor Amerika Serikat secara total pada kuartal III 2016.
Minggu, 07 Februari 2016
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Landasan Teori
B. Penelitian yang Relavan
BAB III
Metode Penelitian
A. Data dan Sumber Data
B. Desain Penelitian
C. Teknik Mengumpulkan Data
D. Teknik Analisis
BAB IV
Pembahasan
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Puji syukur saya panjatkan atas rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang mana dengan kemudahan dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas laporan observasi yang bertemakan “Bullying“.
Adapun laporan observasi ini saya susun guna memenuhi persyaratan nilai tugas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA PATRA MANDIRI 01 PLAJU
Terima kasih juga saya ucapkan kepada guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia karena telah memberikan saya tugas sehingga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan serta do’a yang selalu mengiringi saya.
Saya selaku penyusun sadar akan ketidaksempurnaan dan kekurangan dalam laporan ini baik dalam hal sistem penyusunan maupun hasil observasinya. Oleh sebab itu saya sangat berharap atas kritik dan saran yang membangun guna mengembangkan pengetahuan saya dan penunjang lebih baik lagi untuk laporan observasi selanjutnya.
Palembang, November 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bullying tidak asing lagi untuk didengar di Negara
ini. Bullying bahkan tak pernah dapat diartikan ke dalam Bahasa Indonesia.
Kekerasan sepertinya tidak cukup untuk menggambarkan makna dari bullying itu
sendiri. Di samping itu, bullying tidak serta-merta hanya sebatas tekanan fisik
dan mental, melainkan bisa meninggalkan trauma yang amat mendalam bagi korban
kasus bullying.
Masa
remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik
dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati
dengan berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati
beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan
mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang
ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat,
agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini
juga kondisi psikis remaja sangat labil. Karena masa ini merupakan fase
pencarian jati diri. Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang
baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan
keluarga, sekolah, teman sepermainan dan masyarakat. Semua pengetahuan yang
baru diketahuinya baik yang bersifat positif maupun negatif akan diterima dan
ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian masing-masing. Remaja dituntut
untuk menentukan dan membedakan yang terbaik dan yang buruk dalam kehidupannya.
Disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk membentuk
kepribadian seorang remaja
Perilaku
bullying dari waktu ke waktu terus menghantui anak-anak Indonesia. Kasus
bullying yang sering dijumpai adalah kasus senioritas atau adanya intimidasi
siswa yang lebih senior terhadap adik kelasnya baik secara fisik maupun
non-fisik. Di temukan fakta seputar
bullying berdasarkan survei yang dilakukan oleh Latitude News pada 40 negara.
Salah satu faktanya adalah bahwa pelaku bullying biasanya para siswa atau
mahasiswa laki-laki. Sedangkan siswi atau mahasiswi lebih banyak menggosip
ketimbang melakukan aksi kekerasan dengan fisik. Dari survei tersebut juga
terdapat negara-negara dengan kasus bullying tertinggi di seluruh dunia. Dan
yang parahnya, Indonesia masuk di urutan ke dua. Lima negara dengan kasus
bullying tertinggi pada posisi pertama ditempati oleh Jepang, kemudian
Indonesia, Kanada, Amerika Serikat, dan Finlandia.
Kasus bullying di Indonesia seringkali terjadi
di institusi pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan data dari Komisi Nasional
Perlindungan Anak, tahun 2011 menjadi tahun dengan tingkat kasus bullying
tertinggi di lingkungan sekolah yaitu sebanyak 339 kasus kekerasan dan 82
diantaranya meninggal dunia (Komnas PA, 2011).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan bullying ?
2. Bagaimana
bentuk perilaku bullying ?
3. Bagaimana
dampak dari bullying ?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan karya ilmiah secara
umum adalah sebagai penunjang dan melengkapi persyaratan tugas untuk mata
kuliah Penulisan Karya Tulis Ilmiah Sedangkan tujuan khusus pembuatan laporan
ini adalah :
1. Untuk
mengetahui apa pengertian dari bullying.
2. Untuk
mengetahui bentuk perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
3. Untuk
mengetahui dampak dari bullying.
1.4 Manfaat
Manfaat
penulisan laporan ini adalah :
1. Sebagai
referensi bacaan untuk para pembaca .
2. Sebagai
pengetahuan terhadap pembaca
Menurut Alexander (dikutip Sejiwa,
2008.10 dalam Widiharto 2008.3) menjelaskan bahwa bullying adalah
masalah kesehatan publik yang perlu mendapatkan perhatian karena orang-orang
yang menjadi korban bullying kemungkinan akan menderita depresi dan
kurang percaya diri. Penelitian-penelitian juga menunjukkan bahwa peserta didik
yang menjadi korban bullying akan mengalami kesulitan dalam bergaul.
Bullying berasal dari bahasa Inggris (bully)
yang berarti menggertak atau mengganggu. banyak definisi tentang bullying
ini, terutama yang terjadi dalam konteks lain ( tempat kerja, masyrakat.
komunitas virtual),Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2001).
Bullying secara sederahan diartikan sebagai
penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau kelompok
sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tidak berdaya (Suryanto, 2007.1
dalam Widiharto.2)
Berdasarkan
data yang didapat dalam sebuah penemuan internasional dikatakan 59 persen siswa
di Indonesia yang disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut mendengar ejekan
yang menyakitkan hati dan perasaannya setiap harinya di sekolah sehingga merasa
enggan atau malas untuk datang ke sekolah lantaran trauma dan 10% sampai 16%
siswa di Indonesia yang disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut telah diejek,
diolok-olok, dikucilkan, dipukul, ditendang, atau didorong setidaknya sekali
dalam setiap minggunya di sekolah. (Huneck, 2006).
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan oleh seorang psikolog bernama
A. Kasandra Putranto pada seminar yang diadakan di Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta pada tanggal 21 November 2012 lalu, menunjukkan bahwa
dari 353 siswa yang dijadikan sampel penelitian, tindak bullying yang pernah
dialami oleh mereka merupakan tindak bullying dalam klasifikasi fisik dan
psikis. Bullying tersebut 33% disebabkan karena siswa kesulitan dalam bergaul
dan 26% disebabkan karena fisik yang kecil/ lemah dan cacat. Hasil penelitian
tersebut juga menunjukkan dampak yang ditimbulkan oleh aksi bullying membuat
55% siswa merasa tertekan dan gugup, sedangkan 37% siswa mengalami kekurangan
dalam berkonsentrasi. Dalam penelitian tersebut, ditunjukkan pula bahwa 36%
korban bullying membalas tindak bullying yang mereka terima ( Koebler,
Jason. 2011 ).
Saya mendapatkan data mengenai Bullying di Internet, Televisi, dan juga koran. Bullying dapat kita jumpai disekitar
kita tanpa anda sadari itu karena anda tidak memperhatikan dan juga tidak
peduli dengan lingkungan sekitar anda.
Menurut Oakley.1999:156 dalam Jurnal internasional relations Penelitian
Kuantitatif adalahPenelitian Ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian
dan fenomena yang terjadi.
Menurut Prof. Heru (2006) Observasi adalah Aktivitas yang dilakukan
seseorang terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian
memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan
yang sudah diketahui sebelumnya,untuk mendapatkan informasi-informasi yanf
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
Menurut Sugiyono ( 2003:II ) Deskriptif Kualitatif : Prosedur
penelitian berdasarkan data deskriptif ,yaitu berupa lisan atau kata tertulis
dari seseorang subjek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa data
yang tidak diubah serta menggunakan cara yang sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Pengertian Bullying memiliki
batasan cukup luas ,tak sekedar tindakan kekerasan fisik.Bullying berasal dari
kata “bully”,yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya ancaman yang
dilakukan seseorang terhadap orang lain. Selain gangguan fisik,korban bullying
juga akan mengalami gangguan psikis,berupa stres,karena bullying biasanya
berlangsung dalam waktu yang lama.
Dengan demikian, bullying
pada hakikatnya adalah “ tindakan menggunakan kekuatan ataupun kekuasaan, untuk
melukai seseorang maupun kelompok, secara fisik, mental, serta verbal, sehingga
menyebabkan korbanya merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya”. Maka
berlangsungnya bentuk kekerasan ini dalam dunia pendidikan,yang diakui atau
tidak hingga kini masih saja terus terjadidi negeri kita, jelas merupakan pelanggaran
Hak Anak secara kasat mata, sehingga mesti segera diakhiri.
Pendidikan sebagaimana diketahui,
adalah paduan dari kata education. Education sendiri berasal dari kata
“educare”, yang berarti ‘mendorong keluar’atau ‘memunculkan sesuatu dari
dalam’. Dengan demikian pendidikan pendidikan sesungguhnya tidaklah identik
dengan proses memasukkan sesuatu dari luar ke dalam, melainkan justru
sebaliknya proses memunculkan sesuatu dari dalam ke luar.
Secara garis besar bullying dapat
dikategorikan dalam beberapa bentuk agresivitas,yakni :
a)
Agresivitas Fisik
Misalnya : memukul, mencakar, mencubit, menjabak,
menendang, merusak barang,memeras, melakukan pelecehan,dll
b)
Agresivitas Emosional
Misalnya : mengancam, menakut-nakuti,
menggertak, mempermaikankan, dll
c)
Agresivitas Verbal
Misalnya : mengejek, menghina, mengolok-olok, memaki,
merendahkan, mengitimidasi dll
d)
Agresivitas Non Verbal
1.
Langsung
Misalnya : memandang secara sinis,
menibir, menampakkan ekspresi wajah menghina atau merendahkan, dan lain-lain.
2.
Tak langsung
Misalnya : tak memedulikan,
menyikapi dengan cuek, mendiamkan, mengabaikan, mengucilkan, menelantarkan,
mengirimi surat-kaleng,dan lain-lain.
Adanya Bullying antar anak ,biasanya
terjadi pada anak usia sekolah. Para pelaku umumnya memiliki sifat berani, tidak
mudah takut, dan punya motif dasar tertentu, yakni agretivitas, rasa rendah
hati, dan kecemasan. Jadi bullying menjadi bentuk “ mekanisme pertahanan diri”
yang digunakan pelaku untuk menutupi perasaan rendah dirinya sendiri.
Para korban bullyimg umumnya bukanlah pemberani, memiliki rasa cemas, dan
rendah diri, yang menjadikan mereka sebagai korban tindak kekerasan ( Ramdan,
Dadan Muhammad. 2008 ). Akibat mendapat perlakuan ini,korban pun memiliki rasa
dendam,untuk suatu ketika akan mebalasnya terhadap individu lain. Sehingga
bukan tak mungkin korban bullying akan menjadi pelaku bullying pada anak lain
yang ia pandang sesuai dengan tujuannya,yaitu guna mendapat kepuasan dengan
cara membalas dendam. Ada proses belajar yang sudah ia jalani, dan ada dendam
yang tak terselesaikan.siswa korban “bullying” akan mengalami permasalahan
kesulitan dalammembina hubungan interpersonal dengan orang lain dan jarang
datang ke sekolah. Akibatnya, mereka (korban bullying) ketinggalan pelajaran
dan sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi
kesehatan fisik dan mental baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa hal yang bisa menjadi indikasi awal bahwa anak mungkin sedang
mengalami “bullying” di skolaholeh bullying, tidak menyadari dampak
bullying yang merusak kegiatan belajar siswa, serta tida ada campur tangan
secara efektif dari sekolah.
Penyebab terjadinya bullying
tak jarang dikaitkan dengan adanya tindak kekerasan yang dialami oleh pelaku di
masa sebelumnya, itu terjadi di rumah maupun di dekolah, yang dilakukan baik
oleh orangtua maupun para guru. Demikian pula pengaruh budaya kekerasan di
telivisi dan flim. Kata-kata kunci untuk mengakhiri rangkaian tindakan bullying
yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di rumah,tak lain adalah “ STOP
KEKERASAN” artinya kkersan harus diakhiri dalam semua bidang kehidupan di
lingkungan atau pun sekolah.
Di samping itu cara mengatasi bullying yang terjadi di kalangan
remaja Pencegahan agar anak tidak menjadi pelaku bullying, Cara
menghimbau para orang tua untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak
dini.Ajarkan anak untuk memliki rasa empati, menghargai orang lain, dan
menyadarkan sang anak bahwa dirinya adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang
lain dalam kehidupannya. Masyarakat mendesak pemerintah agar memiliki program
yang tegas, jelas dan terarah, kalau kita diam saja, maka itu sama saja dengan
melegalkan tradisi dendam di sekolah tersebut. Dan merupakan bahaya yang akan
kerap menghantui para siswa sekolah, baik pada generasi ini, dan pada generasi
mendatang.Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kebijakan
yang bersifat menyeluruh di sekolah, sebuah kebijakan yang melibatkan komponen
dari guru sampai siswa, dari kepala sekolah sampai orang tua murid ,kerja sama
antara guru,orang tua dan masyarakat atau pihak lain yang terkait seperti
kepolisian, aparat hukum dan sebagainya. sangat diperlukan dalammenangani
masalah ini.
Peran orang tua di rumah harus mampu menciptakan komunikasi yang baik
dengan anak-anak dan membekali anak dengan pemahaman agama yang cukup dan
menanamkan ahlakul karimah yang selalu dilaksanakan di lingkungan rumah, karena
anak akan selalu meniru perilaku orangtua. Pemberian teladan kepada anak akan
lebih baik dari memberi nasihat.Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh
sekolah ialah membuat sebuah program anti bullying di sekolah bullying akan
terus terjadi di sekolah-sekolah, apabila orang dewasa tidak dapat membina
hubungan saling pecaya dengan siswa, tidak menyadari tingkah laku yang masuk
tindakan bullying, tidak menyadari luka yang disebabkan oleh bullying, tidak
menyadari dampak bullying yang merusak kegiatan belajar siswa, serta tida ada
campur tangan secara efektif dari sekolah
BAB
V
PENUTUP
Kesimpulan
Bullying dalam
pendidikan sebenarnya sudah lama ada dalam bentuk kekerasan fisik, verbal dan
psikologis, kekerasan yang menyakiti seseorang sehingga menimbulkan penderitaa,
kecacatan bahkan sampai kematian. Bullying dalam bentu verbal seperti
ejekan, penghinaan, atau menggosipka, bullying dalam bentuk psikologis sepeti
intimidasi, mengucilkan, mendiskriminasikan.
Dampak
dari bullying sangat merugikan penderitaaan misalnya anak mengalami
trauma besar dan depresi yang akhirnya bisa menimbulkan gangguan mental di masa
yang akan datang, dan anak tidak mau pergi ke sekolah, hilang konsentrasi
sehingga prestasinya menurun drastis. Pelaku bullying ini bukan hanya
siswa yang merasa lebih kuat atau lebih senior, tapi kenyataannya banyak
dilakukan oleh guru–guru yang mereka tidak menyadari bahwa perlakuannya
menimbulkan penderitaan bagi siswa. Untuk mengatasi masalah konseling sangat
dibutuhkan. Konselor bekerja sama dengan orang tua ,masyarakat, kepoilsian dan
penegak hukunm untuk memberi pengertian kepada para pelajar dan mahasiswabahwa
bullying sangat merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander
dikutip Sejiwa,2008.10 dalam widiharto 2008.2 Bullying dan Peserta didik.
Oakley.1999:156.30
Oktober 2010 Penelitian Kuantitatif
http://www. blogs.peneltiankuantitatif.Devania annesya.com
Prof.Heru.
2006.observasi.Penerbit: PT.Remaja Rosdakarya
Ramdan,
Dadan Muhammad. 2008. Inilah Catatan Kasus Kekerasan di Sekolah.
Available at:http://okezone.com/Bullying/inilah-catatan-kasus-kekerasan-di-sekolah.htm
Ratna
Djuwita, (2008). Bullying: Kekerasan Terselubung di Sekolah.
http://www.anakku.net,
20 Nopember 2013.
Riauskina,Djuwita
dan Soesetro (2001). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta :
Bumi Aksara
Sugiyono. 2003. Deskriptif Kualitatif. Perencanaa
Pembelajaran. Bandung. Penerbit: PT.Remaja Rosdakarya.
Suryanto,2007.1 dalam Widiharta.2 Bullying dan
Peserta didik.
Yuyun. 2011.
Masalah Kesehatan Mental Remaja di Era Globalisasi.
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Definisi Akhlak
A. Akhlak terhadap orang tua
Syarat
Menjadi Anak Berbakti
B.
Akhlak
Terhadap Guru
Adab-Adab Menghormati Guru
C.
Realita Anak
Zaman Sekarang
D.
Durhaka
Kepada Orang Tua dan Guru
1.
Definisi Durhaka
2.
Di antara Bentuk Durhaka pada Orang Tua
PENDAHULUAN
Seberapa hormatkah kita sebagai anak kepada orang tua kita?guru kita?mungkin
kata tersebut bukanlah kata yang mesti ditanyakan,karena rasa hormat kepada
orang tua dan guru itu merupakan sebuah kewajiban bagi seorang anak.
Beginilah cara al-Qur’an dan hadits-hadits menjelaskan mengenai kewajiban anak
terhadap orang tua. Mereka harus menghormati, mentaati , berbuat baik dan tidak
berkata buruk atau sesuatu yang menyakitkan kedua orang tua. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” QS. Al-Isra’, 17: 23. Karena
kedua orang tua, terutama ibu, telah mengawali melakukan kewajiban dengan kasih
sayang yang dilimpahkan. Sejak anak masih berupa bayi, bahkan masih dalam
kandungan. Hamil dengan penuh beban kesusahan, melahirkan, menyusui, merawat,
mendidik dan menafkahi dan saat melahirkan ibu melakukan taruhan nyawa dan
darah. Semua itu merupakan bentuk kasih sayang yang telah dilakukan kedua orang
tua.
(QS. Luqman, 31: 14 dan QS al-Ahqaf,
46: 15). Jadi, tinggal anak yang berkewajiban untuk menghormati dan memuliakan
kedua orang tuanya.
Namun nyatanya pada zaman yang modern seperti sekarang ini istilah hormat
kepada orang tua itu mulai berkurang.Anak zaman sekarang saat ini banyak sekali
anak yang tidak berbakti kepada orang tuanya dan mulai berlaku tidak sopan
kepada orang tuanya,kebanyakan anak mempunyai pendengaran yang tidak peka pada
perkataan orang tua sehingga mempunyai istilah masuk telinga kanan keluar
telinga kiri.Tidak sedikit anak yang membangkang peintahnya dan menyakiti hati
orang.Sungguh perbuatan yang sangat tercela yang menyakiti orang tua dan
termasuk kedalam golongan anak yang durhaka.
Perlu diketahui orang tua merawat dan mengasuh anak-anakmya hampir sepanjang
hidup mereka, hingga pada sampai saat orang tua menjadi tua dan lemah sehingga
membutuhkan perawatan dan pememeliharaan untuk dirinya. Dan anak-anaknyalah
yang wajib melakukannya sebagai bentuk ketaatan kepada perintah-Nya dan hanya
mengharapkan pahala-Nya.
AKHLAK MUSLIM TERHADAP ORANG TUA dan GURU
Definisi
Akhlak
Akhlak adalah suatu sikap yang melekat dalam jiwa seseorang yang melahirkan
perbuatan-perbuatan berdasarkan kemauan dan pilihan,baik dan buruk, terpuji dan
tercela. Akhlak tersebut melekat menjadi tabiat jiwa karena pengaruh pendidikan
baik dan buruk. Seorang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling
sempurna akhlaknya dan akhlak merupakan amalan yang paling utama serta
merupakan amalan yang paling banyak memasukkan ke surga.
Akhlak berasal dari bahasa arab
yaitu alkhulq, al-khuluq yang mempunyai arti watak, tabiat. Secara istilah
akhlak menurut Ibnu Maskawi adalah sesuatu keadaan bagi jiwa yang mendorong ia
melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan
pertimbangan. Keadaan ini terbagi dua, ada yang berasal dari tabiat aslinya,
ada pula yang diperoleh dari kebiasaan yang berulang-ulang. Boleh jadi, pada
mulanya tindakan itu melalui pikiran dan pertimbangan, kemudian dilakukan terus
menerus, maka jadilah suatu bakat dan akhlak.
A. Akhlak terhadap orang tua
Orang tua
adalah penyebab perwujudan kita. Kalaulah mereka itu tidak ada, kitapun tidak
akan pernah ada. Kita tahu bahwa perwujudan itu disertai dengan kebaikan dan
kenikmatan yang tak terhingga banyaknya, plus berbagi rizki yang kita peroleh
dan kedudukan yang kita raih. Orang tua sering kali mengerahkan segenap jerih
paya mereka untuk menghindarkan bahaya dari diri kita. Mereka bersedia kurang
tidur agar kita bisa beristirahat. Mereka memberikan kesenangan-kesenangan
kepada kita yang tidak bisa kita raih sendiri. Mereka memikul berbagai
penderitaan dan mesti berkorban dalam bentuk yang sulit kita bayangkan.
Dengan demikian, menghardik kedua orang tua dan berbuat buruk kepada mereka tidak mungkin terjadi kecuali dari jiwa yang bengis dan kotor, berkurang dosa, dan tidak bisa diharap menjadi baik. Sebab, seandainya seseorang tahu bahwa kebaikan dan petunjuk allah mempunyai peranan yang sangat besar, tentunya siapa tahu pula bagaimana harus berbuat baik kepada orang yang semestinya diperlakukan dengan baik., bersikap mulia terhadap orang yang telah membimbing, berterima kasih kepada orang yang telah memberikan kenikmatan sebelum dia sendiri bisa mendapatkannya, dan yang telah melimpahinya dengan berbagai kebaikan yang tak mungkin bisa di balas. Orang tua adalah orang\orang yang bersedia berkorban demi anaknya, tanpa memperdulikan apa balasan yang akan diterimanya.
Kewajiban anak adalah penghormatan (dan tentu ketaatan) dan haknya adalah
memperoleh kasih- sayang. Idealnya, prinsip ini tidak bisa dipisahkan. Artinya,
seorang diwajibkan menghormati jika memperoleh kasih-sayang. Dan orang tua
diwajibkan menyayangi jika memperoleh penghormatan. Ini timbal balik, yang jika
harus menunggu yang lain akan seperti telur dan ayam. Tidak ada satupun yang
memulai untuk memenuhi hak yang lain. Padahal biasanya, seseorang memperoleh
hak jika telah melaksanakan kewajiban. Karena itu, yang harus didahulukan
adalah kewajiban. Tanpa memikirkan hak yang mesti diperoleh. Orang tua
seharusnya menyayangi, dengan segala perilaku, pemberian dan perintah kepada
anaknya, selamanya. Begitu juga anak, harus menghormati dan memuliakan orang
tuanya, selamanya. Sebagai wujud bakti kita terhadap orang tua, kita harus
mengetahui mana akhlak yang harus kita lakukan dan kebiasaan buruk yang harus
kita jauhi agar tidak menyakiti hati orang tua.
Allah mewasiatkan agar berterima kasih kepada kedua orang tua disamping
bersyukur kepadaNya. Allah juga memerintahkan agar sang anak memperlakukan
kedua orang tua dengan cara yang baik walaupun mereka memaksanya berbuat kufur
terhadap Allah. Berdasarakan ini anda tahu, bahwa yang disyariatkan bagi anda
adalah tetap memperlakukan ayah anda dengan baik, tetap berbuat baik kepadanya
walaupun ia bersikap buruk terhadap anda. Terus berusaha mengajaknya kepada
al-haq. Kendati demikian, anda tidak boleh mematuhinya dalam hal kemaksiatan.
Sebagai wujud rasa berterima kasih kita terhadap orang tua tentulah tidak cukup
hanya dengan mengucapkan rasa syukur dan terima kasih. Kasih sayang orang tua
harus kita balas juga dengan kasih sayang dengan cara berbakti kepada mereka
dengan tiada akhir. Meskipun si anak sudah dewasa dan berkeluarga, anak masih
memiliki kewajban dan tanggung jawab terhadap orang tuanya.
Syarat
Menjadi Anak Berbakti
Ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi, agar seorang anak bisa disebut
sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya:
1. Lebih mengutamakan ridha dan kesenangan kedua orang
tua daripada ridha diri sendiri, isteri, anak, dan seluruh manusia.
2. Menaati orang tua dalam semua apa yang mereka
perintahkan dan mereka larang baik sesuai dengan keinginan anak ataupun tidak
sesuai dengan keinginan anak. Selama keduanya tidak memerintahkan untuk
kemaksiatan kepada Allah.
3. Memberikan untuk kedua orang tua kita segala sesuatu
yang kita ketahui bahwa hal tersebut disukai oleh keduanya sebelum keduanya
meminta hal itu. Hal ini kita lakukan dengan penuh kerelaan dan kegembiraan dan
selalu diiringi dengan kesadaran bahwa kita belum berbuat apa-apa meskipun
seorang anak itu memberikan hidup dan hartanya untuk kedua orang tuanya.
B.
Akhlak
Terhadap Guru
Sebagai penuntut ilmu, sesungguhnya
kewajiban menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban yang Allah berikan kepada
setiap muslim dan muslimah. Seorang muslim berkewajiban untuk menuntut ilmu
yang dengannya ia dapat beribadah dengan benar dan sesuai dengan ketentuan
syari’at.
Allah
berfirman yang artinya :
“Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat”.
Hendaknya seorang muslim meniatkan upaya menuntut ilmu tersebut untuk mencari
ridha Allah semata, ditujukan agar menuntut ilmu tersebut ia dapat mengerti apa
yang diwajibkan dan diharamkan Allah terhadapnya. Maka ilmu utama yang harus ia
cari adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tugas hidupnya sebagai hamba Allah,
yaitu untuk beribadah. Adapun ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kehidupan sosial,
seperti kedokteran, matematika, fisika, pengetahuan alam dan ilmu-ilmu lainnya,
maka yang demikian itu merupakan suatu keutamaan jika ia mempelajarinya.
Untuk memperoleh ilmu tersebut, tentulah kita membutuhkan orang yang ahli dalam
bidang ilmu. Orang yang ahli dalam bidang ilmu adalah guru. Sebagaimana orang
tua kita, ternyata guru juga mempunyai jasa yang sangat besar kepada kita.
Mereka mengajari kita ilmu yang berguna, mendidik ahklaq, tentunya kita juga
wajib mencintai dan menghormatinya, menyenangkan hatinya dan memperlakukannya
dengan baik. Menerima pelajaran yang diberikan guru dengan hati yang penuh rasa
ikhlas, perasaan senang, mematuhi perintahnya tentunya akan bermanfaat bagi
kita sendiri.
Sabda
Rosululloh saw :
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ
فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menempuh jalan dalam rangka menuntut
ilmu padanya, Alloh mudahkan baginya dengannya jalan menuju syurga”.
Murid yang
sopan dan rendah hati akan mudah mendapatkan ilmu dan mendapatkan manfaatnya.
Sebaliknya murid yang sombong dan tidak sopan hanya akan menambah kesombongan
dan meperburuk perilakunya.
Adab-Adab Menghormati Guru :
1. Mulai memberi salam dan hormat.
2. Banyakkan berdiam diri.
3. Meminta izin guru untuk bertanya.
4. Jangan sekali-kali berhujah dengan guru.
5. Tunjukkan sikap menerima pendapatnya.
6. Tidak menyinggung perasaannya.
7. Duduk bersopan dan tenang di hadapan guru.
8. Cari masa yang sesuai untuk bertanya.
9. Sentiasa berbaik sangka dengan guru.
10.
Tidak
memandang besar kelemahannya kerana dia juga manusia biasa.
11.
Memberikan
segala keutamaan terhadap guru.
12.
Sentiasa
merendah diri kepadanya.
C. REALITA ANAK ZAMAN SEKARANG
C. REALITA ANAK ZAMAN SEKARANG
Orang tua
merawat dan mengasuh anak-anaknya hampir sepanjang hidup mereka,sejak sang ibu
mengandung seorang anak selama kurang lebih selama 9 bulan,mungkin bisa kita
ibaratkan kita sedang menggendong tas yang berisi buku-buku yang menambah beban
pikul kita waktu berangkat kuliah,mungkin akan terasa berat dan capek sehingga
mengurangi buku itu dan mungkin kalau sudah diambang batas buku yang ada dalam
tas itu kita keluarkan atau bahkan kita lempar sejauh mungkin karena menyebabkan
punggung kita sakit. Berbeda jauh dengan sang ibu yang yang sedang
mengandung,dia tidak pernah mengeluh bahkan sang ibu sangat senang dengan
sepenuh hati saat sedang mengandung,kasih sayangnya dia sampaikan dengan
mengelus-elus perutnya sambil memejamkan matanya penuh harapan kepada sang
illahi dengan harapan semoga anak yang dikandungnya ini menjadi anak yang
sholeh dan berbakti kepada orang tuanya.
Berbeda
dengan perjuangan seorang ayah dalam mencari rejeki yang halal untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya terutama pada sang anak yang dalam masa kandungan.Pada
pagi hari sang ayah pergi bekerja dan terus bekerja hingga larut malam.
Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya ;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah , dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu
bapakmu , hanya kepadaKu-lah kembalimu . Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu”.
Orang tua semakin lama semakin termakan oleh usia mereka menjadi tua rentan dan
melemah. Kulit ibu yang cantik semakin tua semakin mengkerut, ayah yang biasa
menggendong kini tulang punggungnya semakin rapuh dan bungkuk. Mereka menjadi
sangat tua dan lemah sehingga membutuhkan perawatan dan pememeliharaan untuk
dirinya. Dan tidak ada lagi orang selain anak-anaknyalah yang wajib
melakukannya sebagai bentuk ketaatan kepada perintah-Nya dan hanya mengharapkan
pahala-Nya.
Namun kenyataannya pada zaman sekarang ini Panti Jompo masih sangat penuh
oleh orang tua.Panti jompo adalah suatu tempat orang tua. Maksudnya, merekalah
orang tua yang dicampakkan oleh anaknya atau lebih parahnya si anak itu sudah
malas merawat orang tuanya yang sudah tua, karena orang tuanya selalu merengek
kesakitan karena penyakit umurnya sehingga si anak itu merasa risih dan terganggu
karena keberadaannya,ada juga karena sang anak lebih mengutamakan kebebasan
semu dari pada bakti kepada orang tuanya .Berbeda sekali dengan orang tua yang
merawat sang anak dari kecil hingga dewasa sampai sekarang ini. Mereka selalu
memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya dengan penuh kasih sayang dan tidak
pernah ada rasa keluh kesal didalam hati mereka.
Masih banyak juga anak yang masih sangat malas untuk melayani dan merawat orang
tua.Seperti kejadian yang seperti ini, “Nak,bisa tolong belikan ibu garam dapur
ke warung?Ibu sedang masak kehabisan garam”,suruh seorang kepada anaknya.
Namun,si anak menjawab,”ah,bu malas
aku barus aja pulang sekolah”.
Mungkin percakapan seperti ini sudah
sering kita dengar dan bahkan pernah kita alami.
Sungguh si anak itu telah menjawab
dengan perkataan yang salah dan durhaka. Padahal garam juga untuk kebutuhan
makan si anak. Bagaimana rasa sayur tanpa garam tentu tidak enak. Bahkan ironis
sekali ada juga orang tua yang secara tidak sadar dianggap sebagai pembantu.
Mereka membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan menjadi pengasuh anak dari si
anak yang sudah berumah tangga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Sungguh merugi,
sungguh merugi, dan sungguh merugi orang yang mendapatkan kedua
orangtuanya yang sudah renta atau salah seorang dari mereka kemudian hal itu
tidak dapat memasukkannya ke dalam surga.
D.
DURHAKA KEPADA ORANG TUA dan GURU
Definisi Durhaka
Kata al-’uquuq (durhaka) berasal
dari kata al-’aqq yang berarti asy-syaq (mematahkan) dan al-qath’u atau dalam
bahasa Arab disebut al-’aaq (anak yang durhaka). Jamak dari kata al-’aaq adalah
al-‘aqaqah. Yang dimaksud dengan al-’uquuq (durhaka) adalah mematahkan
“tongkat” ketaatan dan “memotong” (memutus) tali hubungan antara seorang anak
dengan orang tuanya. Jadi, yang dimaksud dengan perbuatan durhaka kepada kedua
orang tua adalah mematahkan “tongkat” ketaatan kepada keduanya, memutuskan tali
hubungan yang terjalin antara orang tua dengan anaknya. Seorang anak
dikatakan telah durhaka kepada orang tuanya jika dia tidak patuh dan tidak
berbuat baik kepadanya, meninggalkan sesuatu yang disukai keduanya, dan tidak
menaati apa yang diperintahkan atau diminta oleh mereka berdua.
Di antara
Bentuk Durhaka pada Orang Tua
’Abdullah
bin ’Umar radhiyallahu ’anhuma berkata,
إبكاء الوالدين من العقوق
”Membuat orang tua menangis termasuk bentuk durhaka pada orang tua.”
Mujahid
mengatakan.
لا ينبغي للولد أن يدفع يد والده إذا ضربه، ومن شد النظر إلى والديه لم يبرهما، ومن أدخل عليهما ما يحزنهما فقد عقهما
“Tidak sepantasnya seorang anak menahan tangan kedua orang tuanya yang ingin memukulnya. Begitu juga tidak termasuk sikap berbakti adalah seorang anak memandang kedua orang tuanya dengan pandangan yang tajam. Barangsiapa yang membuat kedua orang tuanya sedih, berarti dia telah mendurhakai keduanya.”
Ka’ab Al
Ahbar pernah ditanyakan mengenai perkara yang termasuk bentuk durhaka pada
orang tua, beliau mengatakan,
إذا أمرك والدك بشيء فلم تطعهما فقد عققتهما العقوق كله
“Apabila orang tuamu memerintahkanmu dalam suatu perkara (selama bukan dalam maksiat, pen) namun engkau tidak mentaatinya, berarti engkau telah melakukan berbagai macam kedurhakaan terhadap keduanya.”
إذا أمرك والدك بشيء فلم تطعهما فقد عققتهما العقوق كله
“Apabila orang tuamu memerintahkanmu dalam suatu perkara (selama bukan dalam maksiat, pen) namun engkau tidak mentaatinya, berarti engkau telah melakukan berbagai macam kedurhakaan terhadap keduanya.”
Oleh karena
itu berbuat baiklah kepada orang tua dan guru selagi masih ada kesempatan untuk
berbakti kepada mereka. Terutama berbakti kepada ibu.
Dalam kedua
kitab Shahih diriwayatkan, “Seseorang
datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan bertanya, Wahai
Rasulullah, siapakah yang berhak mendapatkan perlakuan baik? Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, Ibumu. Beliau bertanya, Kemudian siapa?
Rasulullah menjawab, Ibumu la bertanya lagi, Kemudian siapa lagi? la menjawab,
ibumu. la bertanya lagi, kemudian siapa? Beliau menjawab, ‘Ayahmu. Kemudian
yang paling dekat dan yang paling dekat.
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengulangi kewajiban berbakti kepada seorang
ibu hingga tiga kali sedangkan berbakti kepada ayah satu kali. Hal itu
disebabkan karena derita yang dialami seorang ibu lebih besar dari pada yang
dialami seorang ayah dan kasih sayang yang diberikannya juga lebih besar
daripada ayah. Belum lagi kalau dibandingkan dengan beratnya mengandung,
kontraksi, melahirkan, menyusui, dan berjaga malam.
Pengorbanan ibu terhadap kita sebagai anak sungguhlah besar. Tidak ada materi
berupa uang, dan harta untuk membalas jasa seorang ibu melainkan menjadi anak
yang saleh dan berbakti kepadanya.
Langganan:
Postingan (Atom)